![]() |
Orang Asli Papua (OAP). Foto: Ist
Sumber: http://www.tabloid-wani.com/2017/01/jumlah-oap-kian-minim-pendatang-dominasi-wilayah-kondusif.html |
Jayapura -- Data Badan
Pusat Statistik (BPS) hasil Sensus beberapa tahun lalu yang menyebutkan
kini jumlah Orang Asli Papua (OAP) minoritas di lima kabupaten dari
jumlah 28 kabupaten dan satu kota di Papua disikapi legislator Papua,
Laurenzus Kadepa.
Anggota Komisi I DPR Papua bidang Pemerintahan, Politik, Hukum dan HAM
itu mengatakan, ini merupakan masalah serius. Pemerintah provinsi dan
kabupaten kota jangan tinggal diam. Harus ada langkah proteksi agar
orang asli Papua bisa menjadi mayoritas dan terus eksis di tanahnya
sendiri.
"Ini masalah serius. Pemerintah provinsi, kabupaten dan kota harus punya
strategi bagaimana memproteksi OAP. Dalam melaksanakan program dan
kebijakan harus sesuai dengan kondisi itu. Berdasarkan data. Jangan
karena demi kepentingan sehingga data diabaikan. Saya pikir tak hanya
tak hanya BPS, beberapa lembaga survei lain baik dari universitas maupun
LSM menyatakan hal yang sama," kata Kadepa via teleponnya kepada Jubi,
Selasa (24/1/2017).
Menurutnya, langkah yang perlu diambil pemerintah setempat, memastikan
dan mendata berapa banyak orang asli Papua kini. Pemimpin daerah harus
tahu dan punya data itu sehingga bisa memperoteksi tepat sasaran. Jika
memiliki data itu, dalam mengambil setiap kebijakan pemerintah bisa
mengacu sesuai berapa jumlah orang asli Papua di wilayahnya.
"Kemudian pendidikan dan kesehatan diproteksi. Berapa yang meninggal
setiap hari, berapa yang lahir. Itu harus ada datanya. Kalau saya ada
tiga hal utama yakni manusia Papua, tanah dan budayanya. Jangan tutup
mata dengan kondisi ini. Perlu dipikirkan bagaimana keberlangsungan
orang asli Papua kedepannya. Tidak menjadi minoritas bahkan habis,"
ucapnya.
Katanya, kedepan mereka yang ingin mencalonkan diri sebagai kepala
daerah, wakil kepala daerah di kabupaten/kota dan provinsi harus punya
gagasan yang jelas bagaimana memproteksi keberlangsungan orang asli
Papua kedepan.
"Saya pikir data itu benar karena lembaga yang melakukan hasil survei
selama ini benar-benar lembaga independen. Hasil surveinya bisa
dipertanggungjawabkan. Bukan lembaga politik," katanya.
Dikutip dari satuharapan.com, seorang pakar asal Australia, Jim Elmslie
melalui tulisannya menyatakan, data BPS 2010, orang asli Papua menjadi
minoritas di lima kabupaten yakni Merauke, Nabire, Mimika, Keerom dan
Kota Jayapura.
Katanya, data itu menunjukkan fakta berbeda dengan yang ia ungkapkan
sebelumnya dalam penelitannya. Sebelumnya ia menganggap minoritas OAP
berlangsung di semua wilayah. Namun data BPS menyebut berbeda-beda
sesuai wilayah.
"Dari data BPS bisa dilihat, penduduk non Papua mendominasi
wilayah-wilayah yang berupa daratan mudah. Wilayah yang tergolong
dataran sulit dan pegunungan masih didominasi orang asli Papua," kata
Elmslie.
Menurutnya, non Papua menempati wilayah yang kondusif untuk pembangunan
industri dan pertanian searah dengan model ekonomi dimanapun di
Indonesia.
Sumber: http://www.tabloid-wani.com/2017/01/jumlah-oap-kian-minim-pendatang-dominasi-wilayah-kondusif.html
Sumber: http://www.tabloid-wani.com/2017/01/jumlah-oap-kian-minim-pendatang-dominasi-wilayah-kondusif.html
0 komentar:
Posting Komentar