![]() |
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Papua Nugini, Rimbink Pato, sedang berbincang-bincang. Papua Nugini diketahui sebagai salah satu negara yang mendukung sikap Indonesia di MSG (Foto: radionz.co.nz) |
PORT VILA, Suara,Yobandolma –
Direktur Jenderal sekretariat Melanesian Spearhead Group (MSG), Amena
Yauvoli, mengatakan pihaknya telah mengusulkan tanggal pertemuan para
pemimpin MSG yang sudah beberapa kali tertunda.
Yauvoli mengatakan sekretariat MSG mengusulkan pertemuan dilangsungkan pada 20 Desember di Port Vila, Vanuatu.
Sekretariat MSG masih menunggu konsensus dari para anggota MSG atas usulan tersebut.
Lima anggota MSG adalah Papua Nugini, Fiji, Vanuatu, Solomon Islands dan FLKNS Kaledonia Baru.
Pertemuan tersebut telah ditunda untuk kedua kalinya pada awal
Oktober lalu dan sejak itu gagal menyepakati pertemuan selanjutnya.
Dalam pertemuan yang dijadwalkan 20 Desember itu, MSG akan membahas permohonan keanggotaan penuh United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) yang selama ini ditentang oleh Indonesia. ULMWP saat ini berstatus sebagai peninjau, sedangkan Indonesia berstatus sebagai associate member.
Keanggotaan ULMWP merupakan masalah sensitif, terutama karena
penolakan dari Indonesia yang menganggapnya sebagai gerakan separatis.
Isu keanggotaan ULMWP telah menjadi agenda prioritas MSG beberapa tahun terakhir yang sulit mendapat konsensus dari anggota.
Juli lalu, pertemuan para pemimpin MSG diadakan di Honiara, Solomon Islands, setelah beberapa kali perubahan tempat dan tanggal.
Di Honiara, para pemimpin menangguhkan keputusan terhadap permohonan
keanggotaan penuh ULMWP dengan alasan perlunya dirumuskan kriteria
keanggotaan.
Perdana Menteri Vanuatu, Charlot Salwai, kemudian menjelaskan bahwa
sejak tahun lalu kriteria keanggotaan MSG telah dikembangkan dengan
tidak mencerminkan prinsip-prinsip pendiri kelompok.
Vanuatu, Kepulauan Solomon dan FLNKS diketahui merupakan anggota MSG yang mendukung ULMWP menjadi anggota penuh. Sedangkan Papua Nugini dan Fiji condong mendukung pendirian Indonesia.
Di tengah frustrasi akan sulitnya menghadirkan seluruh anggota,
muncul laporan yang mengatakan bahwa MSG bisa membuat keputusan tentang
keanggotaan Papua jika setidaknya tiga dari lima anggota penuh hadir.
Yauvoli mengatakan selain membahas keanggotaan ULMWP, pemimpin MSG
perlu untuk bertemu Desember nanti untuk menyetui anggaran sekretariat
MSG untuk tahun 2017.
Sekretariat MSG pada tahun-tahun belakangan menghadapi masalah
anggaran karena beberapa angggota penuh tidak membayar secara penuh
iuran yang menjadi komitmennya. (radionz.co.nz)
Sumber:papuapost.wordpress.com
Sumber:papuapost.wordpress.com
0 komentar:
Posting Komentar