Samuel Tabuni |
WAMENA,- Kabupaten Nduga merupakan satu kabupaten yang baru dimekarkan pada tahun 2008, dan mulai memiliki bupati defenitif tahun 2011. Di bawah kepemimpinan bupati defenitif Yairus Gwijangge, Kabupaten Nduga dianggap belum mampu melakukan pembangunan di berbagai bidang, khususnya Sumber Daya Manusia (SDM).
Hal ini menjadi salah satu alasan Samuel Tabuni untuk maju dalam Pilkada 2017 mendatang. Menurut Samuel Tabuni, Kabupaten Nduga adalah kabupaten baru, sehingga perlu pembangunan yang nyata di masyarakat. “Namun hari ini kita lihat bahwa pemerintah gagal melakukan pembangunan, karena adanya perang, sehingga ada korban nyawa, harta benda, bahkan korban pembangunan, yang menyebabkan delapan puluh persen masyarakat belum merasakan pembangunan,” katanya.
Masyarakat menginginkan rasa aman, nyaman, dan damai sehingga pembangunan bisa nampak signifikan terhadap manusia Nduga, tambahnya lagi kepada wartaplus.com, Sabtu (10/9) malam. Untuk itu, sebagai generasi muda Nduga, Samuel merasa memiliki tanggung jawab untuk membangun Kabupaten Nduga. “Sebagai generasi muda, kami tidak ingin terjadi lagi perang yang menyebabkan saudara bersaudara terbawa dalam dendam. Saya bersama pasangan saya berkomitmen untuk menghentikan perang dan melakukan pembangunan di semua sektor,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Lembaga Adat Nduga, Jhony Beon menyampaikan, sejak awal pemerintahan bupati defenitif, sering terjadi konflik yang disebabkan oleh politik. Dan ini terus terjadi tanpa ada penyelesaian. Ia menilai hal ini merupakan sebuah kesalahan.
“Pemerintah hadir bukan untuk menciptakan konflik. Secara adat, pemimpin itu adalah payung atau pelindung, yang akan melindungi seluruh warganya, sehingga pada saat mengambil keputusan dengan tegas, maka masyarakat juga akan hidup baik dan damai,” ujar Jhoni. Selama ini, ia tidak melihat hal itu pada pemimpin saat ini.
Nduga butuh pemimpin yang baru, yang dapat menyelesaikan permasalahan yang terjadi di masyarakat. “Kami melihat hari ini Nduga dalam keadaan terancam, sehingga butuh pemimpin yang mampu menyelamatkan kondisi itu. LMA juga harus benar-benar teliti dalam menentukan pilihan, jangan sampai jatuh di lubang yang sama, ” tambah Jhoni. [Levin]
Sumber:http://www.wartaplus.com
Sumber:http://www.wartaplus.com
0 komentar:
Posting Komentar